Pada pertengahan bulan juni yang
lalu kami sekeluarga kedatangan salah seorang kerabat ayah yang berasal dari
Australia. Ibu Dewi, begitulah aku memanggilnya. Dia jauh-jauh datang hanya
untuk menikmati pemandangan di pulau Lombok. Oleh karena itu tanpa pikir
panjang Ayah yang kebetulan bekerja di dinas Pariwisata dan mengetahui
tempat-tempat wisata yang indah, Langsung mengajak ibu Dewi, Ibu dan Aku ke
Gili Kondo.
Sekilas tentang Gili Kondo, Gili
ini merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, dan
masuk dalam wilayah kecamatan Sambelia. Gili yang baru diresmikan ini masih
jarang dikunjungi wisatawan sehingga kondisinya masih sangat bersih dan alami.
Tepat pukul 16.00 sore kami pun
berangkat sekeluarga menggunakan mobil pribadi yang dikemudikan ayah. Sepanjang
perjalanan menuju gili kondo aku merasa bingung melihat jalan yang di tempuh
ayah. Rute jalannya sangat berbeda dengan rute jalan yang aku ketahui. Dan rasa
bingungku terjawab ketika kami sampai di Desa Labuhan Lombok, tepatnya di depan
rumah Pak Perama, salah seorang teman ayah yang memiliki usaha di bidang jasa
travel . beliaulah yang menjaga Gili Kondo saat ini.
Didepan rumahnya terlihat Pak
Perama sudah menunggu kami dengan satu perahu besar beserta dua orang awaknya.
Setelah memarkir mobil kamipun turun kemudian naik perahu milik Pak Perama
menuju Gili Kondo.
Sepanjang perjalan terasa sangat
menyenangkan, karena aku bisa menikmati indahnya laut dan sejuknya angin.
Sambil memakan cemilan tidak terasa Gili Kondo sudah dekat. Semakin dekat semakin
jelas terlihat pasir putih dan birunya pantai yang sangat indah. Sudah sekitar 50 menit kami diperahu, dan
akhirnya tepat pukul 18.00 Kami sudah sampai di Gili Kondo. Turun dari perahu
kakiku langsung merasakan dinginnya air laut dan lembutnya butiran pasir.
Awalnya aku berencana untuk langsung mandi. Namun, hari sudah gelap dan ayah
mengajak kami untuk segera sholat maghrib. Sholat kali ini terasa berbeda dibanding
dengan solat biasanya karena kami sholat di atas Berugak yang berada di pinggiran pantai.
Setelah sholat magrib kami
berjalan-jalan dipinggir pantai sembari menunggu waktu isya. Pemandangan laut
di malam hari ternyata tidak kalah indahnya dengan siang hari, cahaya lampu
perahu nelayan terlihat banyak dan samar-samar ditengah lautan menyeimbangi
kelap-kelip bintang dilangit. Waktu ishapun tiba. Setelah sholat isha kamipun
di tunjukkan kamar tempat tidur kami nantinya. Rumah panggung dengan atap yang
khas Lombok membuat kamar yang berukuran 3x4 meter ini begitu unik , di tambah
dengan beberapa kerajinan khas lombok didalamnya membuat kamar itu semakin istimewa
. Setelah mengganti pakaian Ibu memanggilku untuk berkumpul di tengah pulau
bersama yang lainnya. Di sana sudah di siapkan makanan laut yang begitu
menggoda selera, ada ikan bakar, kerang rebus, udang goreng, dan tidak lupa
sambel pedas khas lombok. Sementara ayah,ibu dan yang lainnya sedang asik
mengobrol, aku makan ditemani terangnya rembulan.
Pagi sekali aku membuka mata,
terlihat ibu mengenakan rukuh sedang solat di sampingku, akupun mengambil air
wudhu dan menyusul sholat. Sehabis sholat, kami keluar dan berjalan-jalan
mengitari pulau. Sungguh indah pemandangannya, ditambah hangatnya matahari
terbit membuat segalanya sempurna. Tidak sabar rasanya aku mandi dan snorkling
di pinggir pantai. Segera ku ganti pakaian dan ku ambil alat snorkling yang dipinjamkan
Pak Prama kemudian melopat ke pantai.
Byurrr, segar sekali. Pemandangan
bawah laut yang begitu indah. Warna-warni kerang dan ikan hias yang berenang
mengitariku sungguh sangat tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Kata
kakakku pemandangan bawah laut di Gili Kondo adalah yang paling indah di
banding dengan gili yang lain yang ada di Lombok. Warna kerangnya beragam, ada
yang ungu, biru muda, hijau menyala, merah , jingga, dan banyak yang lainnya.
Hewan lautnya pun beragam, ada ikan yang berwarna putih bersih, kuning menyala,
hitam putih, ada pula kuda laut, udang, kepiting, dan yang paling membuatku
girang adalah kura-kura besar yang melintas di depanku.
Tak terasa sudah 4 jam aku
berendam di lautan, rasa lapar membuatku naik dari air. Dan tepat sekali makanan
baru saja dihidangkan. Menunya tidak jauh beda dengan yang semalam, hanya saja
pagi ini di tambah roti bakar dan teh hangat. Setelah makan dan berkemas kamipun
meninggalkan Gili. Sedih rasanya, tapi aku
cukup puas bisa merasakan 1 hari di sana. Selama perjalanan aku tertidur pulas,
mungkin karena rasa lelah berenang di pantai. aku berharap bisa kembali lagi
ke Gili Kondo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar