Rabu, 29 Januari 2014

Berlibur ke Gili Kondo



Pada pertengahan bulan juni yang lalu kami sekeluarga kedatangan salah seorang kerabat ayah yang berasal dari Australia. Ibu Dewi, begitulah aku memanggilnya. Dia jauh-jauh datang hanya untuk menikmati pemandangan di pulau Lombok. Oleh karena itu tanpa pikir panjang Ayah yang kebetulan bekerja di dinas Pariwisata dan mengetahui tempat-tempat wisata yang indah, Langsung mengajak ibu Dewi, Ibu dan Aku ke Gili Kondo.
Sekilas tentang Gili Kondo, Gili ini merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, dan masuk dalam wilayah kecamatan Sambelia. Gili yang baru diresmikan ini masih jarang dikunjungi wisatawan sehingga kondisinya masih sangat bersih dan alami.
Tepat pukul 16.00 sore kami pun berangkat sekeluarga menggunakan mobil pribadi yang dikemudikan ayah. Sepanjang perjalanan menuju gili kondo aku merasa bingung melihat jalan yang di tempuh ayah. Rute jalannya sangat berbeda dengan rute jalan yang aku ketahui. Dan rasa bingungku terjawab ketika kami sampai di Desa Labuhan Lombok, tepatnya di depan rumah Pak Perama, salah seorang teman ayah yang memiliki usaha di bidang jasa travel . beliaulah yang menjaga Gili Kondo saat ini.
Didepan rumahnya terlihat Pak Perama sudah menunggu kami dengan satu perahu besar beserta dua orang awaknya. Setelah memarkir mobil kamipun turun kemudian naik perahu milik Pak Perama menuju Gili Kondo.
Sepanjang perjalan terasa sangat menyenangkan, karena aku bisa menikmati indahnya laut dan sejuknya angin. Sambil memakan cemilan tidak terasa Gili Kondo sudah dekat. Semakin dekat semakin jelas terlihat pasir putih dan birunya pantai yang sangat indah.  Sudah sekitar 50 menit kami diperahu, dan akhirnya tepat pukul 18.00 Kami sudah sampai di Gili Kondo. Turun dari perahu kakiku langsung merasakan dinginnya air laut dan lembutnya butiran pasir. Awalnya aku berencana untuk langsung mandi. Namun, hari sudah gelap dan ayah mengajak kami untuk segera sholat maghrib. Sholat kali ini terasa berbeda dibanding dengan solat biasanya karena kami sholat di atas Berugak yang berada di pinggiran pantai.
Setelah sholat magrib kami berjalan-jalan dipinggir pantai sembari menunggu waktu isya. Pemandangan laut di malam hari ternyata tidak kalah indahnya dengan siang hari, cahaya lampu perahu nelayan terlihat banyak dan samar-samar ditengah lautan menyeimbangi kelap-kelip bintang dilangit. Waktu ishapun tiba. Setelah sholat isha kamipun di tunjukkan kamar tempat tidur kami nantinya. Rumah panggung dengan atap yang khas Lombok membuat kamar yang berukuran 3x4 meter ini begitu unik , di tambah dengan beberapa kerajinan khas lombok didalamnya membuat kamar itu semakin istimewa . Setelah mengganti pakaian Ibu memanggilku untuk berkumpul di tengah pulau bersama yang lainnya. Di sana sudah di siapkan makanan laut yang begitu menggoda selera, ada ikan bakar, kerang rebus, udang goreng, dan tidak lupa sambel pedas khas lombok. Sementara ayah,ibu dan yang lainnya sedang asik mengobrol, aku makan ditemani terangnya rembulan.
Pagi sekali aku membuka mata, terlihat ibu mengenakan rukuh sedang solat di sampingku, akupun mengambil air wudhu dan menyusul sholat. Sehabis sholat, kami keluar dan berjalan-jalan mengitari pulau. Sungguh indah pemandangannya, ditambah hangatnya matahari terbit membuat segalanya sempurna. Tidak sabar rasanya aku mandi dan snorkling di pinggir pantai. Segera ku ganti pakaian dan ku ambil alat snorkling yang dipinjamkan Pak Prama kemudian melopat ke pantai.
Byurrr, segar sekali. Pemandangan bawah laut yang begitu indah. Warna-warni kerang dan ikan hias yang berenang mengitariku sungguh sangat tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Kata kakakku pemandangan bawah laut di Gili Kondo adalah yang paling indah di banding dengan gili yang lain yang ada di Lombok. Warna kerangnya beragam, ada yang ungu, biru muda, hijau menyala, merah , jingga, dan banyak yang lainnya. Hewan lautnya pun beragam, ada ikan yang berwarna putih bersih, kuning menyala, hitam putih, ada pula kuda laut, udang, kepiting, dan yang paling membuatku girang adalah kura-kura besar yang melintas di depanku.
Tak terasa sudah 4 jam aku berendam di lautan, rasa lapar membuatku naik dari air. Dan tepat sekali makanan baru saja dihidangkan. Menunya tidak jauh beda dengan yang semalam, hanya saja pagi ini di tambah roti bakar dan teh hangat. Setelah makan dan berkemas kamipun meninggalkan Gili. Sedih rasanya, tapi aku cukup puas bisa merasakan 1 hari di sana. Selama perjalanan aku tertidur pulas, mungkin karena rasa lelah berenang di pantai. aku berharap bisa kembali lagi ke Gili Kondo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar